Rangkuman Materi
A. Ciri-ciri
Makhluk Hidup
Makhluk yang ada di alam dapat dibedakan menjadi
makhluk hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Makhluk (benda) memiliki ciri-ciri misalnya:
1.
Memiiliki
massa
2.
Menempati
ruang
3.
Terpengaruh
gaya tarik bumi (gravitasi,suhu dan cahaya)
4.
Mengalami
perubahan secara fisika dan kimia
Selain
ciri-ciri tersebut, makhluk hidup (biotik) memiliki ciri-ciri tertentu yang
tidak dimiliki oleh makhluk tak hidup (abiotik) ciri-ciri tersebut antara lain:
1.
Iritabilitas
dan Gerak
Kemampuan
menanggapi rangsang pada makhluk hidup disebut iritabilitas. Rangsangan itu
bisa berupa rangsangan cahaya, suhu, air, sentuhan, suara, bau, atau makanan.
Rangsangan tersebut merupakan rangsangan dari luar tubuh. Ada pula rangsangan
yang berasal dari dalam tubuh, misalnya ingin buang air karena kantung kemih
penuh urine, atau rasa lapar karena sudah saatnya makan.
Rangsangan
membuat makhluk hidup bereaksi. Ada kalanya reaksinya itu berupa gerakan. Gerak
berarti pemindahan sebagian atau seluruh tubuh makhluk hidup. Misalnya jika
kalian mencubit tangan teman kalian dia akan bereaksi dengan menarik tangannya.
Jadi gerak
merupakan perwujudan dari kepekaan makhluk hidup akibat makhluk hidup itu
menanggapi rangsang. Umumnya, hewan dapat bergerak aktif, sedangkan tumbuhan
umumnya bergerak secara pasif. Gerak aktif adalah gerak yang dilakukan
oleh organisme, dengan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Contohnya, hewan harus berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain untuk
mencari makan, mencari pasangan, atau bersembunyi. Dari musuh. Gerak pasif adalah
gerak yang dilakukan tanpa harus berpindah tempat. Misalnya, gerakan mekarnya
bunga atau pecahnya biji pada tumbuhan tertentu atau gerakan bunga matahari
yang selalu menghadap ke arah datangnya sinar matahari.
2.
Makan
Semua makhluk
hidup memerlukan makanan. Tumbuhan
dan hewan memerlukan makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat
anorganik, sedangkan hewan memerlukan zat-zat organik untuk makanannya.
Zat-zat
anorganik umumnya terdapat secara bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas
karbon dioksida (CO2), Tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari
dalam tanah, dan gas CO2 dari udara. Selanjutnya CO2 akan
diubah menjadi zat organik, yaitu zat gula (dalam bentuk glukosa), oleh
klorofil dengan menggunkan energi cahaya.
Tumbuhan mampu
mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Contoh zat organik adalah gula,
tepung, asam amino, protein, lemak dan vitamin. Gol hewan mendapatkan zat
organik tersebut dari tumbuhan atau dari tubuh hewan lain.
3.
Melakukan
Metabolisme
Didalam tubuh
makhluk hidup berlangsung reaksi yang disebut metabolisme. Reaksi metabolisme
dapat dibedakan mnjadi reaksi penyusunan dan reaksi perombakan. Rekasi
penyusunan dikenal sebagai anabolisme. Contohnya, reaksi sel-sel tubuh
dalam menyusun protein, lemak, dan reaksi sel tumbuhan dalam menyusun zat
organik melalui fotosintesis.
Reaksi
penguraian atau perombakan dikenal sebagai katabolisme. Misalnya,
sel-sel tubuh menguraikan gula menjadi gas karbon dioksida, air, dan energi.
Proses tersebut dikenal sabagai respirasi. Energi yang diperoleh dari
hasil respirasi digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. Respirasi pada umumnya
membutuhkan oksigen. Oksigen diperoleh makhluk hidup melalui proses bernapas.
Jadi, saat bernapas makhluk menghrup oksigen untuk respirasi dan mengeluarkan
karbon dioksida sisa hasil respirasi.
Proses
metabolisme yang melibatkan berbagai reaksi kimia di dalam tubuh menghasilkan
zat sisa yang dapat meracuni tubuh. Oleh karena itu makhluk hidup perlu
membuang atau mengeluarkan zat-zat sisa tersebut yang dikenal sebagai proses ekskresi
4.
Melakukan
Adaptasi
Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk
hidup terhadap perubahan lingkungan. Sebagai contoh, jari-jari kaki itik
berselaput sebagai hasil adaptasi dengan lngkungan air. Akar napas tumbuhan
bakau di pantai sebagai hasil adaptasi dengan lingkungan kurang oksigen di
daerah pantai.
5.
Tumbuh
dan Berkembang biak
Anak kucing
yang dilahirkan akan berkembang menjadi dewasa. Setelah dewasa anak kucng
tersebut akan beranak Juga. Demikianlah, setiap makhluk hidup akan tumbuh dari
kecil menjadi besar. Setelah menjadi dewasa, makhluk hidup akan menghasilkan
keturunan baru. Dengan tumbuh, makhluk hidup dapat berkembang dari usia muda
menjadi usia dewasa. Dengan berkembang biak, makhluk hidup dapat meneruskan
kelestarian jenisnya.
B. Perbedaan antara Hewan dan Tumbuhan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita dengan mudah dapat menemukan bahwa makhluk hidup
tergolong tumbuhan dan hewan. Pohon mangga, rumut, dan kelapa tergolong
tumbuhan. Sebaliknya, kucing, ayam, dan cacing tergolong hewan. Namun, beberapa
makhluk hidup seperti bakteri, jamur, dan protozoa, sulit untuk dikelompokkan ke dalam dunia
tumbuanatau hewan.
Jika kita
perhatikan dengan cermat, kita dapat menemukan beberapa ciri yang berbeda
antara tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis untuk
mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Tumbuhan mampu menyusun sendiri zat
organik melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan disebut makhluk
hidup autotrouf ( auto = sendiri,
tropein = makanan). Tumbuhan dapat berfotosintesis karena sel-selnya
mengandung kloroplas. Kloroplas adalah bagian sel yang berisi pigmen
hijau atau klorofil. Sebaliknya, hewan pada umumnya mendapatkan
makanannya dari makhluk hidup lain, dengan cara memakan baik tumbuhan maupun
hewan lain. Oleh karena itu hewan disebut makhluk heterotrouf.
Berdasarkan
makanannya, hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan tumbuhan, pemakan daging,
dan pemakan segala. Hewan pemakan tumbuhan disebut herbivor, contohnya adalah kambing, kelinci, dantikus.
Hewan pemakan daging disebut karnivor, contohnya serigala, elang, dan
ular. Hewan pemakan segala disebut omnivor, contohnya ayam, kera dan
manusia.
Ada jenis
tumbuhan yang tergolong tumbuhan pemakan daging. Tumbuhan karnivor itu biasanya
hidup di daerah yang kekurangan nitrogen. Untuk mendapatkan nitrogen, tumbuhan
itu ”memakan” hewan. Misalnya, tumbuhan kantong semar yang memakan serangga atau hewan kecil lain
yang terperangkap didalam alat tubuhnya yang menyerupai kantong. Didalam
kantong itu terdapat enzim pencerna, untuk mencerna tubuh hewan. Kemudian
kantong semar akan menyerap sari-sari makanan. Contoh tumbuhan karnivor yang
lain ialah venus flytrap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar