Senin, 29 September 2014

Ringkasan Materi Pembelajaran

Rangkuman Materi
A.  Ciri-ciri Makhluk Hidup
Makhluk  yang ada di alam dapat dibedakan menjadi makhluk hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik). Makhluk  (benda) memiliki ciri-ciri misalnya:
1.      Memiiliki massa
2.      Menempati ruang
3.      Terpengaruh gaya tarik bumi (gravitasi,suhu dan cahaya)
4.      Mengalami perubahan secara fisika dan kimia
Selain ciri-ciri tersebut, makhluk hidup (biotik) memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh makhluk tak hidup (abiotik) ciri-ciri tersebut antara lain:
1.      Iritabilitas dan Gerak
Kemampuan menanggapi rangsang pada makhluk hidup disebut iritabilitas. Rangsangan itu bisa berupa rangsangan cahaya, suhu, air, sentuhan, suara, bau, atau makanan. Rangsangan tersebut merupakan rangsangan dari luar tubuh. Ada pula rangsangan yang berasal dari dalam tubuh, misalnya ingin buang air karena kantung kemih penuh urine, atau rasa lapar karena sudah saatnya makan.
Rangsangan membuat makhluk hidup bereaksi. Ada kalanya reaksinya itu berupa gerakan. Gerak berarti pemindahan sebagian atau seluruh tubuh makhluk hidup. Misalnya jika kalian mencubit tangan teman kalian dia akan bereaksi dengan menarik tangannya.
Jadi gerak merupakan perwujudan dari kepekaan makhluk hidup akibat makhluk hidup itu menanggapi rangsang. Umumnya, hewan dapat bergerak aktif, sedangkan tumbuhan umumnya bergerak secara pasif. Gerak aktif adalah gerak yang dilakukan oleh organisme, dengan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Contohnya, hewan harus berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain untuk mencari makan, mencari pasangan, atau bersembunyi. Dari musuh. Gerak pasif adalah gerak yang dilakukan tanpa harus berpindah tempat. Misalnya, gerakan mekarnya bunga atau pecahnya biji pada tumbuhan tertentu atau gerakan bunga matahari yang selalu menghadap ke arah datangnya sinar matahari.
2.      Makan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Tumbuhan dan hewan memerlukan makanan yang berbeda. Tumbuhan memerlukan zat-zat anorganik, sedangkan hewan memerlukan zat-zat organik untuk makanannya.
Zat-zat anorganik umumnya terdapat secara bebas di alam, misalnya air, mineral, dan gas karbon dioksida (CO2), Tumbuhan mendapatkan air dan mineral dari dalam tanah, dan gas CO2 dari udara. Selanjutnya CO2 akan diubah menjadi zat organik, yaitu zat gula (dalam bentuk glukosa), oleh klorofil dengan menggunkan energi cahaya.
Tumbuhan mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Contoh zat organik adalah gula, tepung, asam amino, protein, lemak dan vitamin. Gol hewan mendapatkan zat organik tersebut dari tumbuhan atau dari tubuh hewan lain.
3.      Melakukan Metabolisme
Didalam tubuh makhluk hidup berlangsung reaksi yang disebut metabolisme. Reaksi metabolisme dapat dibedakan mnjadi reaksi penyusunan dan reaksi perombakan. Rekasi penyusunan dikenal sebagai anabolisme. Contohnya, reaksi sel-sel tubuh dalam menyusun protein, lemak, dan reaksi sel tumbuhan dalam menyusun zat organik melalui fotosintesis.
Reaksi penguraian atau perombakan dikenal sebagai katabolisme. Misalnya, sel-sel tubuh menguraikan gula menjadi gas karbon dioksida, air, dan energi. Proses tersebut dikenal sabagai respirasi. Energi yang diperoleh dari hasil respirasi digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. Respirasi pada umumnya membutuhkan oksigen. Oksigen diperoleh makhluk hidup melalui proses bernapas. Jadi, saat bernapas makhluk menghrup oksigen untuk respirasi dan mengeluarkan karbon dioksida sisa hasil respirasi.
Proses metabolisme yang melibatkan berbagai reaksi kimia di dalam tubuh menghasilkan zat sisa yang dapat meracuni tubuh. Oleh karena itu makhluk hidup perlu membuang atau mengeluarkan zat-zat sisa tersebut yang dikenal sebagai proses ekskresi
4.      Melakukan Adaptasi
Adaptasi adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan. Sebagai contoh, jari-jari kaki itik berselaput sebagai hasil adaptasi dengan lngkungan air. Akar napas tumbuhan bakau di pantai sebagai hasil adaptasi dengan lingkungan kurang oksigen di daerah pantai.
5.      Tumbuh dan Berkembang biak
Anak kucing yang dilahirkan akan berkembang menjadi dewasa. Setelah dewasa anak kucng tersebut akan beranak Juga. Demikianlah, setiap makhluk hidup akan tumbuh dari kecil menjadi besar. Setelah menjadi dewasa, makhluk hidup akan menghasilkan keturunan baru. Dengan tumbuh, makhluk hidup dapat berkembang dari usia muda menjadi usia dewasa. Dengan berkembang biak, makhluk hidup dapat meneruskan kelestarian jenisnya.
B. Perbedaan antara Hewan dan Tumbuhan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dengan mudah dapat menemukan bahwa makhluk hidup tergolong tumbuhan dan hewan. Pohon mangga, rumut, dan kelapa tergolong tumbuhan. Sebaliknya, kucing, ayam, dan cacing tergolong hewan. Namun, beberapa makhluk hidup seperti bakteri, jamur, dan protozoa,  sulit untuk dikelompokkan ke dalam dunia tumbuanatau hewan.
Jika kita perhatikan dengan cermat, kita dapat menemukan beberapa ciri yang berbeda antara tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik. Tumbuhan mampu menyusun sendiri zat organik melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan disebut makhluk hidup autotrouf  ( auto = sendiri, tropein = makanan). Tumbuhan dapat berfotosintesis karena sel-selnya mengandung kloroplas. Kloroplas adalah bagian sel yang berisi pigmen hijau atau klorofil. Sebaliknya, hewan pada umumnya mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain, dengan cara memakan baik tumbuhan maupun hewan lain. Oleh karena itu hewan disebut makhluk heterotrouf.
Berdasarkan makanannya, hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan tumbuhan, pemakan daging, dan pemakan segala. Hewan pemakan tumbuhan disebut herbivor,  contohnya adalah kambing, kelinci, dantikus. Hewan pemakan daging disebut karnivor, contohnya serigala, elang, dan ular. Hewan pemakan segala disebut omnivor, contohnya ayam, kera dan manusia.
Ada jenis tumbuhan yang tergolong tumbuhan pemakan daging. Tumbuhan karnivor itu biasanya hidup di daerah yang kekurangan nitrogen. Untuk mendapatkan nitrogen, tumbuhan itu ”memakan” hewan. Misalnya, tumbuhan kantong semar  yang memakan serangga atau hewan kecil lain yang terperangkap didalam alat tubuhnya yang menyerupai kantong. Didalam kantong itu terdapat enzim pencerna, untuk mencerna tubuh hewan. Kemudian kantong semar akan menyerap sari-sari makanan. Contoh tumbuhan karnivor yang lain ialah venus flytrap.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar